Loading

Choose Your Languange

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Your solutions

Sunday, June 5, 2011

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Pentingnya Filsafat
Perubahan cepat yang terjadi dalam masyarakat memerlukan filsafat pendidikan jasmani yang kokoh bagi profesi agar tetap dapat bertahan (Bucher, 1995:17).
Guru pendidikan jasmani harus mampu bertanya pada diri sendiri: apakah yang bernilai dalam masyarakat sekarang? Apa yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekarang?
Filsafat akan membantu guru untuk menentukan apa yang akan dilakukan siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani.

Arti Filsafat
Filsafat adalah suatu proses yang dilakukan orang untuk mencari kebenaran, kenyataan yang sebenarnya dan nilai.
Cinta
Kebijaksanaan
Intelektual, Pikiran, Ide, Pengetahuan, Kritik,
Moral, Nilai.
Hakikat, Penyebab, kenyataan.
Ilmu
Logika, etika, estetika, metafisik, epistemology.
kepercayaan

Cabang Filsafat
Metafisika: mempelajari hakikat sesungguhnya dari sesuatu.
Epistemologi: mempeljari hakikat/teori dari pengetahuan dan penguasaannya.
Aksiologi: mempelajari nilai atau arti realitas, termasuk Etika dan Estetika.
Logika: penalaran eksperimental dan pemecahan masalah yang mengarah pada pemikiran yang akurat.

Fungsi Filsafat
Usaha untuk menjelaskan suatu pengetahuan secara sistematis dan komprehensif ke dalam bentuk hubungan-hubungan yang berarti dan bermakna
Batas pemikiran
Menganalisis dan menilai
Merangsang keingintahuan intelektual
“mengapa”
“mengerti”

Filsafat dalam Pendidikan Jasmani
Menjelaskan makna, hakikat, pentingnya, dan nilai dari pendidikan jasmani.
Menghasilkan perbaikan dalam pelaksanaan pendidikan jasmani.
Memberikan tuntunan bagi tindakan seseorang.
Memberikan arah bagi profesi pendidikan jasmani.
Membantu mempererat hubungan antara anggota profesi.
Menjelaskan hubungan antara pendidikan jasmani dengan pendidikan umum.

Idealisme
Pikiran menafsirkan peristiwa-peristiwa dan menciptakan kenyataan
Kebenaran dan nilai merupakan hal yang mutlak dan secara universal dibagi.

Idealisme dalam Pendidikan Jasmani & Olahraga
Penjas & Olahraga lebih dari sekedar “fisik”.
Menekankan perkembangan proses pemikiran dan jiwa.
Aktifitas & kebugaran jasmani dinilai atas kontribusinya thd kepribadian seseorang.
Guru adl model peran (karakter & nilai).
Perkembangan diri ditekankan.

Realisme
Dunia fisik merupakan dunia yang sesungguhnya dan diatur oleh alam
Ilmu menghasilkan kebenaran

Realisme dalam Pendidikan jasmani & Olahraga
PJ & Or harus fokus pada perkembangan total manusia
PJ & Or sangat bernilai sebab kontribusinya terhadap kesehatan
Program2nya didasarkan atas pengetahuan ilmiah dan progres yg teratur dg baik
Drill digunakan scr ekstensif & pembelajaran dievaluasi secara objektif

Pragmatisme
Kenyataan ditentukan oleh pengalaman hidup individu.
Individu belajar tentang kebenaran melalui pengalaman.

Pragmatisme dalam Pendidikan Jasmani & Olahraga
Kurikulum harus didasarkan pd kebutuhan & minat siswa
Kurikulum harus variatif utk sehingga tersedia perbedaan pengalaman belajar
Pembelajaran dicapai melalui metode problem solving.
Guru berperan sebagai pembimbing

Naturalisme
Kenyataan dan hidup diatur oleh hukum alam.
Individu lebih penting dari masyarakat.

Naturalisme dalam Pendidikan Jasmani & Olahraga
Aktifitas fisik adalah penting bagi perkembangan manusia seutuhnya
PJ & Or menyediakan suatu media bagi perkembangan keterampilan fisik, mental, sosial, emosional, & moral
Siswa mengatur dirinya sendiri
Pembelajaraan individual melalui aktifitas diri membawa pada pencapaian tujuan individual
Kompetisi terhdp org lain tidak dianjurkan, akn ttp dg dirinya sendiri
Bermain merupakan bagian yg penting dr proses pendidikan

Eksistensialisme
Kenyataan berdasar pada eksistensi manusia
Pengalaman individu menentukan apa yang kemudian menjadi kebenaran

Eksistensialisme dalam Pendidikan Jasmani & Olahraga
Setiap siswa bebas memilih berbagai aktifitas dlm kurikulum
Aktifitas individu menyediakan kesempatan bg siswa utk mengembangkan tanggungjawab & kesadaran diri.
Peran guru sbg konselor, mengembangkan pemikiran reflektif
Mengkondisikan murid untuk membuat pilihan dan bertanggungjawab atas apa yg dipilihnya.

0 comments:

Post a Comment

Click Only