Loading

Choose Your Languange

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Your solutions

Sunday, June 5, 2011

Kompetensi Dasar Guru Penjaskes

Kompetensi Dasar Guru Penjaskes

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.
Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Seorang guru Penjas seharusnya memiliki kemampuan dasar umum yang mencakup penguasaan dan pengorganisasi materi yang hendak diajarkan dan penguasaan metode penyampaian seta penilaiannya. Secara rinci karakteristik yang seharusnya dimiliki guru penjas adalah memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi karakteristik anak tentang pertumbuhan fisik, perkembangan mental, perkembangan sosial dan emosional sesuai   dengan fase-fase   pertumbuhan. Guru penjas harus mampu membangkitkan dan memberi kesempatan pada anak untuk berkreatif dan aktif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, serta mampu menumbuhkembangkan potensi kemampuan dan keterampilan motorik anak. Mampu memberikan bimbingan dan pengembangan anak dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Dapat merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan menilai serta  mengoreksi dalam proses pembelajaran bidang studi pendidikan jasmani di sekolah. Guru penjas harus memahami dan menguasai keterampilan gerak yang baik. Berkemampuan tentang unsur-unsur kondisi fisik. Memiliki kemampuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan memanfaatkan faktor-faktor lingkungan yang ada dalam upaya mencapai tujuan pendidikan jasmani. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi potensi peserta didik dalam dunia olahraga dan menyalurkan hobi peserta didik dalam dunia olahraga.
Tujuan dari pendidikan jasmani adalah:
1.Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
3.Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
4.Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
5.Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat
Pendidikan jasmani terdiri dari 6 aspek, yaitu, permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air), dan pendidikan luar kelas (Outdoor education). Dari ke enam aspek tersebut yang wajib dilaksanakan adalah: permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri, dan aktivitas ritmik, sementara aspek akuatik dilaksanakan bila di sekitar sekolah terdapat sarana pendukung dan pendidkan luar kelas dapat dilakukan dua kali setahun Jumlah waktu pelajaran Pendidikan Jasmani adalah 2 jam pelajaran/minggu, jumlah waktu tersebut digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dan penilaiannya
Untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap satu atau beberapa jenis aktivitas/cabang olahraga tertentu, dapat dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler atau bergabung pada perkumpulan olahraga Guru diharapkan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia untuk pelaksanaan pembelajaran, baik di halaman sekolah, ruang kelas atau benda-benda lain di sekitar sekolah yang dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran.

0 comments:

Post a Comment

Click Only