Peradaban Lembah Sungai Kuning
Sungai Kuning.
Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban tertua bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. [1] Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah.[1] Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut. Manusia purba yang ditemukan – temukan dalam gua-gua Choukoutien dilembah Hwang Ho adalah Sinanthropus Pekinensis, artinya manusia cina dari peking .jenis manusia ini setingkat dengan pithencanthropus erectus yang ditemukan di Indonesia yang mendukung kebudayaan paleolithikum. Kebudayaan Lembah sungai Hwang Ho ditemukan sekitar 3000 SM .Orang cina menyebut negerinya sebagai Chung kuo ,artinya negeri tengah karena terletak ditengah – tengah dunia.Rakyatnya disebut Hwang Chung Hwa atau Cina ,yang umumnya berada dilembah sungai Hwang Ho dan sungai Yang Tse kiang.Disinilah pusat peradaban Cina banyak ditemukan .
Aksara dan astronomi
Bangsa cina telah lama dikenal sebagai beradaban yang memiliki banyak ahli dalam bidang astronomi ( ilmu perbintangan) serta system penanggalan ( kalender ). Dengan kedua pengetahuan ni bansa Cina dapat mengatur dan mengebangkan system pelayaran, system pertanian serta pergantian musim. Selan itu masyarak awal Cina juga telah mengenal tulisan yaitu berupa tulisan gambar (pictograph). Dengan tulisan, masyarakat Cina yang memiliki beragam bahasa dapat saling bekomunikasi secara lebih mudah.
Pertanian dan Perdagangan
Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina.[2] Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai.[2] Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (± 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi.[2] Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami.[2] Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206 SM).[2] Di masa itu, masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum.[2]
Selain pertanian, Cina juga memiliki kekayaan bahan tambang yang telah lama diolah untuk membuat alat-alat kebutuhan masyarakatnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Cina telah menguasai bidang teknologi yang baik. Selian itu, bangsa Cina juga telah mampu menghasilkan barang-barang keramik dan sutera yang diperdagang kan sampai keluar wilayah Cina.
Filsafat
Kong Hu Cu.
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat Cina berkembang dengan pesat karena lahirnya tiga ahli filsafat Cina, yaitu Lao Zi, Kong Fu Zi (Kong Hu Cu), dan Mengzi[3]. Lao Zi menuliskan ajarannya dalam buku berjudul Tao Te Ching[3]. Beliau menjunjung tinggi semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi yang dinamakan Tao[3]. Ajaran Lao Zi disebut Taoisme dan mengajarkan manusia untuk menerima nasib[3]. Ajaran Kong Fu Zi juga berdasarkan pada Taoisme[3]. Menurut Kong Fu Zi, Tao adalah kekuatan yang mengatur alam semesta ini hingga tercapai keselarasan[3]. Penganut ajaran Taoisme meyakini bahwa bencana yang terjadi di muka bumi merupakan akibat dari ketidakpatuhan manusia pada aturan Tao[3]. Ajaran Kong Fu Zi yang mencakup bidang pemerintahan dan keluarga telah memberikan pengaruh yang begitu besar bagi masyarakat Cina karena memengaruhi cara berpikir dan sikap hidup sebagian besar bangsa Cina[3]. Menurut Kong Fu Zi, masyarakat terdiri dari keluarga dan dalam keluarga seorang bapak merupakan pusatnya[3]. Oleh karena itu raja harus memerintah dengan baik dan bijaksana serta rakyat harus hormat dan taat pada raja seperti hubungan bapak dan anak yang seharusnya[3]. Lain halnya dengan Kong Fu Zi, Meng Zi yang merupakan murid Kong Fu Zi mengajarkan pengetahuan kepada rakyat jelata dan menurut ajarannya, rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara[3]
Kebudayaan
Tembok Besar Cina, salah satu hasil kebudayaan Sungai Kuning.
Masyarakat Cina kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit penyu atau bambu[4]. Pada awalnya huruf Cina yang dibuat sangat sederhana, yaitu satu lambang untuk satu pengertian. Pada masa pemerintahan Dinasti Han, seni sastra Cina kuno berkembang pesat seiring dengan ditemukannya kertas.[4] Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan Meng Zi banyak dibukukan baik oleh filsuf itu sendiri maupun para pengikutnya.[3] Pada masa pemerintahan Dinasti Tang, hidup dua orang pujangga terkemuka yang banyak menulis puisi kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu.[4] Selain berupa sastra, kebudayaan Cina yang muncul dan berkembang di lembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil, dan istana.[4] Perkembangan seni lukis terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya tokoh ternama yang menghiasi istana dan kuil.[5] Lukisan yang dipajang umumnya berupa lukisan alam semesta, lukisan dewa-dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah.[5] Keramik Cina merupakan hasil kebudayaan rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadi salah satu komoditi perdagangan saat itu.[4] Rakyar Cina menganggap bahwa kaisar atau raja merupakan penjelmaan dewa sehingga istana untuk sang raja dibangun dengan indah dan megah.[5] Hasil kebudayaan Cina yang sangat terkenal hingga saat ini adalah Tembok Besar Cina yang dibangun pada masa Dinasti Qin untuk menangkal serangan dari musuh di bagian utara Cina.[6] Kaisar Qin Shi Huang menghubungkan dinding-dinding pertahanan yang telah dibangun tersebut menjadi tembok raksasa dengan sepanjang 7000 km.[6]
Kepercayaan
Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut kepercayaan kepada dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam.[4] Dewa-dewa yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci), dan Ho-Po.[4] Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segi empat yang di bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit.[4] Di tengah-tengah dunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah kosong tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi).[4]
Pemerintahan
Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan
kenegaraanC ina kuno, yaitu:
· Sistem Pemerintahan Feodal, dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani angsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewalangit, sehinggatidaklayak mengurusi politik praktis.
· Sistem Pemerintahan Unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara
berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campurtangan dalam segala urusan politik praktis.
Dinasti yang Berkuasa
(1) Dinasti pertama yang berkuasa di Cina adalah dinasti Syang (Hsia).
Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Syangtelah berkembang sistim kepercayaan
memuja para dewa. Dewatertinggi yang bernama Dewa Shang-Ti. Dinasti Syang berakhir sekitar
tahun 1766 SM dan digantikan oleh dinastiYin (1700-1027 SM).
(2) Dinasti Chou adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Cina.
Pada zaman kekuasaan dinasti Chouini muncul tokoh-tokohfi lsafat yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kehidupan rakyat Cina hingga kini, seperti Lao Tse dan Kong Fu Tse.Dinasti ini didirikan oleh rajaCheng yang bergelar Shih Huang Ti.
Tembok BesarC inaUntuk menghalang-halangi gerakan-gerakan dari bangsa pengembara yang berada di sebelah utara negeri Cina, Shih Huang Ti memerintahkan untuk membanguntembok besar yang dikerjakan selama kira-kira 18 abad dan berakhir pada zaman Dinasti Ming (abad ke-17 M).
Tembok BesarC inaUntuk menghalang-halangi gerakan-gerakan dari bangsa pengembara yang berada di sebelah utara negeri Cina, Shih Huang Ti memerintahkan untuk membanguntembok besar yang dikerjakan selama kira-kira 18 abad dan berakhir pada zaman Dinasti Ming (abad ke-17 M).
(3)Dinasti Chin(221-207 SM)
Dinasti Chin didirikan oleh raja cheng yang bergelar Shinh Huang Ti.Dibawah pemeerintahanya ,untuk pertama kali Cina menjadi sebuahh negara kesatuan dengan diperintah oleh satu orang raja saja.Shing Huang Ti mengganti system feodalis dengan unitarisme melalui penghapusan kerajaan – kerajaan kecil kemudian menjadikannya semancam provinsi. Dari nama dinasti ini, nama Cina diambil.
Tindakan – tindakan Shih Huang Ti yang penting antara lain:
a. Membangun The Great Wall atau tembok raksasa dengan pananjang 6000 km dengan tinggi 16 m yang berguna untuk menahan bangsa Bar-bar.
b. Untuk mengamankan kekuasaannya dari rongrongan yang kurang menyetujui pemerintahannya, kaisar Shih Tuang TI mengeluarkan dekrit untuk membakar dan memusnahkan buku-buku ajaran guru besar Kung pengobatan dan ramalan.
c. Mengadakan penyeragaman tulisan-tulisan diseluruh Cina.
d. Mengadakan penyeragaman ukuran-ukuran, timbamgan-timbangan, perkakas pertanian dan sebagainya.
(4) Dinasti Han( 206 SM- 220 M)
Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Kore, Mansyuria Selatan, Anam, Sinking.
Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti T’ang.
(5) Dinasti Sui (589-618 M)
Dinasti dengan ibukotanya di chang An. Kaisar terbesar dari dinasti ini adalah Sui Yang Ti. Kaisar ini terkenal karena pembangunan istana yang mewah dan membuat saluran kaisar dengan panjang 1800 km guna memperlancar perdagangan.
(6) Dinasti Tang (618-906 M)
Kerajaan T’ang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut:
· Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
· Membuat peraturan-peraturan pajak
· Membagi kerajaan Cina menjadi 10 provinsi.
Pada masa dinasti Tang ini pula agama islam dan nasrani mulai masuk ke Cina melalui Asia Tengah.
Pada abad ke-10 M, dinasti T’ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan selanjutnya berdiri Dinasti Sung.
7) Dinasti Sung (906-1279M)
Masa Sung utara ((906-1279M)pusat pemerintahanya di Chang An tetapi masa Sung Selatan (1227-1279)pusat pemerintahanya berada di Nankinng .Kaisar terbesar adalah Shung Jen Tsun.Untuk menjaga perdamaian,maka kaisar Shung harus memebayar upeti kepada bangsa – bangsa tersebut agar tidak mengadakan serangan .
8) Dinasti Mongol/Yuan (1260-1368 M)
Pembentukan imperium Mongol adalah jengis Khan ,kemudian diteruskan oleh Kubila khan . Dinasti Yuan didirikan oleh kubila khan yang berasal dari Mongolia .Oleh Karena dinasti ini dianggap pemerintahan asing (Dinasti asing).Kaaisar yang terkenal adalah Kubila Khan . Ibukota pemerintahanya berada di peking.
Kubilai Khan pernah mengafdakan serangan ke pulau Jawa khususnya ke kerajaan Singosari dimasa pemerintahan Kertonegoro .Ia mengadakan Pax Mongolia sebagai gabungan pemerintaha raja – raja mongol di Asia . Dimasa pemerintrahannya orang Musafir barat kenamaan yaitu Marcopollo dating ke negeri Cina .Pada masa pemerintahan dinasti mongol ini pula agam Kristen mulai masuk ke Cina .
9) Dinasti Ming (1368 – 1644 M)
Masa ini Cina diperintah bangsa sendiri denagn ibukota di Nanking .Dinasti Ming merupakan pemerintahan nasional yang timbul serbagai reaksi atas pemerintahan kaisar mongol.Dinasti Ming didirikan oleh Chu Yuan Chang dengan gelar Ming Tai Tsu (lebih dikenal dengan Hung Wu) yang berkuasa memulihkan kehidupan Cina ,memperluas ajaran Kung Fu Tse dan mempersatukan Cina.
Kaisar terkenal dari Dinasti Ming adalah Ming Cheng Tsu yang lebih dikenal dengan nama Yung Lo . Pada masa pemerintahanya ibu kota kerajaan di pindahkan dari Nanking ke Peking.Dimasa pemerintahan dikirimkan ekspedisi – ekspedisi ke seberang laut dibawah pimpinan Laksaman Cheng Ho.Pada masa kaisar Yung Lo ini ,Cheng Ho pernah mengadakan pelayaran ekspedisi diplomatic sebanyak 6 kali .
10) Dinasti Manchu (1644-1912 M)
Dinasti Manchu merupakan dinasti terakhir di Cina dan merupakan dinasti asing karena berasal dari Manchuria. Pusat pemerintahannya berada di Peking. Dinasti Manchu berasil meruntuhakan dinasti Ming. Dinasti Manchu mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan kaisar K’ang His dan kaisar Ch’ien Lung. Kebesaran kedua kaisar tersebut meliputi bidang politik, ekonomi dan budaya khusunya sastra.
Golongan nasionalis Cina bangkit untuk melepaskan diri dari pengaruh pemerintahan asing (Manchu). Pada tahun 1911 terjadi revolusi Cina dibawah pimpinan Sun Yat Sen dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiri republic Cina dengan Sun Yat Sen.
Teknologi
Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram, emas dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata seperti pisau, pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat perkembangan teknologi masyarakat Cina pada saat itu.
Kalender
Sejak dinasti Shang, di Cina sudah dikenal system kalender. Kalender Cina membagi 1 tahun menjadi 12 bulan. 1 bulan terdiri dari 29/30 hari. Perhitunganya mengikuti peredaran bulan. Berkaitan dengan kalender, dikenal pula astronomi ( ilmu perbintangan), astrologi (ramalan perbintangan) serta shio, keberuntungan dan Feng shui.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment